Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Translate

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 30 Desember 2011

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat

Saya akan membahas sedikit tentang pelapisan sosial dan Derajat masyrakat perkotan dan pedesan

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai  latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan terjadinya kelompok sosial itu maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata. Hal ini dikenal dengan nama Pelapisan Sosial ‘ Social Stratification ‘.

Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.

Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.

Selain itu, dari segi tuntutan / kebutuhan masyarakat, menjadi pemicu terjadinya pelapisan sosial. Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai dalam suatu kelompok / masyarakat, menutut adanya pelapisan sosial. Misalnya suatu masyarakat menginginkan lingkungan yang aman, damai, dan tentram, maka perlu adanya pemimpin dalam masyarakat tersebut sehingga dibentuklah ketua RT, RW, dan lain-lain. Hal ini merupakan suatu bentuk pelapisan sosial yang berdasarkan jabatan. Namun, di dalam system ini, ditentukan secara jelas dan tegas pembagian wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada masing – masing lapisan, dalam hal ini jabatan. Dengan demikian, dapat terwujudnya keteraturan interaksi dalam masyarakat.

Teori pelapisan sosial mengemukakan bahwa suatu bentuk / wujud pelapisan sosial ini adalah terbentuknya masyarakat yang berkelas – kelas. Lapisan tersebut didasarkan pada jabatan, kekayaan, ilmu pengetahuan dan kekuasaan.  Adapun lapisan masyarakat itu adalah :
a.       Masyarakat atas (upper class)
b.      Masyarakat menengah (middle class)
c.       Masyarakat bawah (low class)

Jika ditinjau dari segi teoritis, pelapisan sosial ini diperlukan dalam masyarakat karena memiliki dampak – dampak positif bagi masyarakatnya. Namun hal ini, hanya berlaku bagi pelapisan sosial yang terbentuk dengan sengaja dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama. Adanya lapisan – lapisan masyarakat yang jelas wewenang dan kekuasaannya, menjadi pendukung terbentuknya masyarakat madani. Masyarakat madani adalah sekelompok individu yang sadar dan taat pada hukum, mengerti dan memenuhi kewajiban da haknya sebagai bagian dari individu lain. Tentunya terbentuknya masyarakat madani ini, dapat membantu perkembangan negara kita. Selain itu, individu yang berada dalam suatu kelas  lapisan akan memiliki daya saing / kompetitif tinggi karena pada hakikatnya seorang individu berkeinginan untuk menjadi unggul diantara yang lainnya. Hal positif lain yang didapat dari adanya lapisan sosial ini setiap individu dapat mengembangkan potensinya dengan dasar keinginan untuk berpindah ke lapisan yang lebih atas.

Namun dampak positif tersebut hanya dapat terwujud jika pelapisan sosial tersebut dilakukan dengan jelas, terstruktur dan terarah. Selain itu diperlukan kesadaran dan kepahaman yang tinggi mengenai peran masing – masing individu. Jika hal tersebut tidak tercapai, maka akan timbul dampak negatif yang dapat menghambat perkembangan masyarakat. Dampak negatif tersebut diantaraya timbulnya berbagai konflik yang dilatarbelakangi oleh factor kesenjangan sosial. Lebih jauhnya, konflik tersebut dapat memicu perpecahan bangsa ini.
Dampak negatif tersebut dapat kita hindari dengan meminimalisasi pelapisan sosial agar tidak adanya jarak antar masyarakat satu dengan yang lainnya.

Di Indonesia ini antara masyrakat perkotaaut pendapat dan masyarakat pedesaan sangat jelas perbedaanya dan terlihat antara masyrakat kalangan atas dan kalangan biasa yang sehingga dapat dikatrakatakan pelapisan sosialnya cukup tinggi meskipun begitu tidak semua masyrakat perkotaan seperti itu ada di antaranya antara masyrakat perkotaan dengan peesaan terjalin hubungan yang baik. Namun menurut pendapat saya di Indonesia ini kurang begitu terjalin hubungan simbiosis mutualisme yang baik terhadap masyarakat yang sehingga masih ada yang dinamakan masyrakat kelas atas dan bawah yang membuat hubungan itu tidak terjalin dengan baik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Mas-Kas | Published by Templates Blog Gratis
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.